Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kalimantan Timur (Kaltim) turut serta mendukung pelaksanaan penulisan mushaf nusantara yang diselenggarakan serentak di 30 provinsi se-Indonesia.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pelestarian dan pengembangan Al-Quran bercorak khas Indonesia, serta untuk memperingati Nuzulul Quran.
“Ini sesuai surat Direktur Penerangan Agama Islam yang meminta dukungan LPTQ Provinsi dan Kanwil Kemenag terkait pelaksanaan program penulisan mushaf nusantara,” ujar Ketua I LPTQ Provinsi Kaltim, Abdul Khalid, saat penutupan acara di Sekretariat LPTQ Kaltim, Rabu (19/3/2025).
LPTQ di 30 provinsi diminta untuk memfasilitasi tempat kegiatan, transportasi, akomodasi, dan konsumsi selama pelaksanaan. Di Kaltim, kegiatan berlangsung dari pukul 08.00 WITA hingga 16.30 WITA, melibatkan 19 penulis mushaf berpengalaman nasional dan internasional. Mereka menulis juz 12 dan juz 22 sesuai pembagian yang ditetapkan.
“Penulis mushaf yang terlibat tidak hanya dari Samarinda, tetapi juga dari Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Paser, Balikpapan, dan Berau,” tambah Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kaltim ini.
Penulisan mushaf nusantara merupakan program yang digagas oleh Direktorat Penerangan Agama Islam Kementerian Agama RI, bekerja sama dengan LPTQ Nasional dan Lembaga Kaligrafi Al-Quran. Mushaf Nusantara berukuran 100×70 cm, berisi 624 halaman dengan 38 corak iluminasi yang menggambarkan ragam budaya Indonesia.
“Apalagi Pak Wagub sudah mengingatkan agar Sekretariat LPTQ Kaltim jangan sepi. Harus banyak menyelenggarakan kegiatan agar keberadaannya dirasakan masyarakat,” kata Abdul Khalid.
Kegiatan ini melibatkan 365 kaligrafer terbaik serta para juara MTQ nasional maupun internasional, yang menulis serentak di 29 titik di Indonesia selama 10 jam.
“Insya Allah MURI sudah menunggu akan memberikan penghargaan kepada Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama RI untuk Penulisan Mushaf dengan Penulis Kaligrafi terbanyak,” ucap Abdul Khalid.
Selain itu, Kegiatan di Sekretariat LPTQ Kaltim ini merupakan wujud komitmen membumikan Al-Quran di Kalimantan Timur.
Rekor MURI yang dipecahkan adalah Penulisan Mushaf serentak dengan Kaligrafer terbanyak sebanyak 365 orang dalam waktu 10 jam, dan Penulisan Mushaf dengan corak iluminasi terbanyak sebanyak 30 corak dari 30 daerah.
“Semoga mendapatkan keberkahan bagi siapa saja yang mendukung. Semoga kegiatan ini diselenggarakan terus menerus setiap tahunnya,” pungkasnya.